Sabtu, 14 September 2019

Bunsay Level 6, Tantangan Hari Ke-10, Strategi Promosi Bengkel


Menurut Teori Kotler & Amstrong, variabel-variabel yang ada didalam promotiobal mix ada 5 yaitu :

  • Periklanan (advertising).
  • Penjualan personal (personal selling).
  • Promosi penjualan (sales promotion).
  • Hubungan masyarakat (public relation).
  • Pemasaran langsung (direct marketing).

Namun dalam usaha reparasi motor ini menggunakan strategi-strategi sebagai berikut :
  • Periklanan (advertising)
Setiap usaha memerlukan strategi promosi untuk mengenalkan usaha yang dibuat. Dalam strategi ini menggunakan media periklanan yaitu radio, reklame, medsos (blog).
  • Promosi Penjualan (sales promotion)
Mempromosikan jasa bengkel dengan harga miring (dibawah standart) saat hari tertentu atau even tertentu. Untuk mendapatkan harga miring harus memenuhi syarat dan ketentuan tertentu membeli produk (oli, sparepart).
  • Hubungan masyarakat (public relation)
Untuk membangun hubungan dan citra yang baik terhadap masyarakat sekitar, bisa dengan mendirikan tempat perkumpulan atau pos jaga masyarakat. Memberikan bantuan dana untuk kepentingan masyarakat (pembangunan masjid, perbaikan jalan). Hal ini berguna untuk mensejahterakan masyarakat terhadap pencitraan dan pendukungan usaha yang dimiliki.
  • Pemasaran langsung (direct marketing)
Membuka layanan delivery. Membuka pesanan sparepart dalam bentuk yang besar (partai) melalui media online, telepon, maupun secara langsung dan mengantarkan penjualan sesuai pesanan.


Manfaat Rush Hour
Ketika bengkel sudah mulai berjalan normal, maka pemilik bisa mengetahui trend konsumen ke bengkelnya. Menurut survei ada kebiasaan yang khas di setiap bengkel. Ada konsumen yang berkunjung pagi, siang atau hanya sore. Tergantung hari dan kecenderungan penduduk di sekitar bengkel.



Tapi ada kesamaan di setiap bengkel. Tidak mungkin disetiap jam buka bengkel selalu ramai. Jadi menimbulkan kendala yaitu akan ada menumpukkan konsumen di jam-jam tertentu, tapi sepi di jam lainnya.

Hal itu akan menimbulkan kerugian terhadap bengkel, misalnya :
  1. Penumpukan konsumen akan menimbulkan waktu tunggu yang panjang. 
  2. Image konsumen, bila mereka melihat bengkel tersebut di siang hari misal jam 11.00-14.00 adalah puncak terjadinya antrian mekanik untuk mendapatkan konsumen. Maka yang terjadi bengkel tersebut sepi.
Untuk mengatasi hal tersebut, salah satunya dengan program Rush Hour. Yaitu memberikan fasilitas baik berupa potongan jasa servis, potongan sparepart, pemberian souvenir dll kepada konsumen yang datang pada saat jam-jam konsumen jarang datang.

Program Rush Hour jangan diberikan disaat jam-jam yang banyak konsumen berdatangan misal pagi hari (karena biasanya mereka datanf pagi hari, agar dilayani terlebih sehingga cepat pulang).

Sesuai namanya Rush Hour berarti jam-jam sibuk. Maka harapannya jam-jam dimana sepi konsumen. Bengkel menjadi ramai dan mekanik menjadi sibuk.

Tipsnya : karena bengkel adalah usaha yang bergerak dalam bidang jasa, maka yang diutamakan adalah pelayanan. Pelayanan apapun yang diberikan bengkel kepada konsumen, harus diinfokan kepada konsumen. Termasuk program Rush Hour ini.




Referensi : Michael Adiwijaya. 2010. 8 Jurus Jitu Mengelola Bisnis Ritel Ala Indonesia. Jakarta: Penerbit Elex Media Komputindo.

0 komentar:

Posting Komentar