Tantangan Hari-14
Sebenarnya hari ini saya mau menyerah untuk tantangan ini. Kebetulan pulang dari acara workshop pembuatan eco enzym kemarin, sakit gigi saya kambuh. Setelah hampir 15thn tidak pernah kambuh, kini sakit kembali. Saking sakitnya sampai saya tidak makan sama sekali semenjak pulang dari acara. Selain itu semalam saya juga tidur sama sekali. Hal-hal tersebutlah yang membuat saya hopeless untuk tidak mengerjakan tantangan hari ini. Tapi melihat semangat suami untuk menyelesaikan tantangan kali ini, membuat saya agak sedikit memiliki punya semangat untuk menyelesaikannya.
Bagaimana proses anda dididik oleh orang tua anda dulu?...
Adakah yang membuat anda bahagia?...
Adakah yang membuat anda "sakit hati/dendam" sampai sekarang?...
Apabila ada, sanggupkah anda memaafkan kesalahan masa lalu orang tua anda, dan kembali mencintai, menghormati beliau dengan tulus?...
Apakah kelak ketika berumah tangga, aku juga mengalami hal yang sama dengan ibuku?...
Akankah aku menjadi wanita karir ataukah kelak menjadi ibu rumah tangga?...
Semua pertanyaan itu yang berputar di otak, belum lagi kejadian masa lalu yang membuat semakin bimbang.
Orang yang belum selesai dengan masa lalunya, akan menyisakan banyak luka ketika mendidik anaknya kelak…Luka batin yang harus segera disembuhkan. Luka yang membuat tidak mudah percaya diri, trauma serta tidak mudah percaya terhadap orang lain.
Semua ilmu parenting yang telah dipelajari seakan menguap entah kemana. Ketidakmampuan bicara dan mendelegasikan tugas membuat cepat lelah dan mudah marah. Suami dan anak-lah yang menjadi sasarannya.
Keinginan sembuh dari trauma. Keinginan untuk berubah. Keinginan untuk menang dari masa lalu. Keinginan untuk berdamai dengan masa lalu. Keinginan untuk memaafkan kesalahan orang tua. Semua itu yang membuat semakin ingin sembuh dan bangkit dari keterpurukan.
Hal yang pertama dilakukan adalah memohon pertolongan Allah. Meminta maaf kepada suami dan anak atas semua kekhilafan. Mencari info tentang self healing. Mulai menulis untuk mengalirkan rasa karena ini bagian dari proses self healing. Meminta tolong pada suami untuk membantu membimbing dalam menyelesaikan trauma masa lalu.
Suami mengajari menata hati dan pikiran untuk tidak mudah cemas dan panik. Mengajari berbicara runut dan teratur. Menemani mengingat dan memaafkan banyak hal di masa lalu. Memberi definisi baru terhadap memori negatif di masa lalu. Serta belajar untuk komunikasi, percaya dan mendelegasikan kepada orang lain.
Dengan dibuatnya pembagian tugas untuk pekerjaan rumah tangga, membuat semakin kompak dan menyadari peran masing-masing. Pekerjaan rumah tangga yang tidak bisa ditangani, didelegasikan kepada orang lain secara temporer.
Setiap anak adalah calon khalifah di muka bumi. Menjaga amanah calon khalifah, membutuhkan ilmu kesabaran dan kesungguhan luar biasa dalam proses belajar. Ketika orang tua mampu memuliakan anak, dengan membersamai tumbuh kembangnya secara optimal, inshaa allah orang tua akan dimuliakan orang tua di dunia dan akhirat oleh Allah.
Sistem penerangan terdiri dari
- Lampu kepala
Berfungsi menerangi jalan pada jarak yang bisa menerangi pandangan pengemudi sewaktu kondisinya berubah. Lampu kepala harus bisa di-dim-kan sehingga mencegah pengemudi terkena silau sinar lampu kendaraan lain.
Lampu kepala terdiri dari
- Unit lampu kepala
- Saklar lampu kepala
- Saklar lampu terang, lampu redup (dim) dan lampu indikator
- Serta pelindung pemutus sirkuit
- Lampu reserve atau cadangan
- Lampu interior
Biasanya dipasang sebagai lampu interior di mobil penumpang.
- Lampu instrument
Sejumlah lampu kecil untuk penerangan pengamanan pengoperasian mobil.
- Peralatan peringatan dan keamanan, terdiri dari
- Lampu parkir
- Lampu belakang
- Lampu plat nomor
- Lampu penyetop
- Lampu indikator starter
- Lampu wiper
- Lampu pemanas
- Lampu klakson
Suatu peringatan yang mengeluarkan suara sehingga memungkinkan pengemudi memberi peringatan kepada pemakai jalan lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar