Kamis, 05 September 2019

Bunsay Level 5, Tantangan Hari Ke-6, Sistem Pendinginan dan Bahan Bakar


Hari Ke-6

Tantangan hari ke-6, masih melanjutkan buku Pengetahuan Komponen Mobil dan Buku Berubah atau Kalah. Berhubung hari ini kami perjalanan ke Tasikmalaya, jadi kami membacanya pun bergantian, karen salah satunya harus pegang setir.


Pada buku Pengetahuan Komponen Mobil, suami membaca bab tentang Sistem Pendinginan dan saya membaca Sistem Bahan Bakar. Kemudian kami diskusikan berdua sambil menikmati pemandangan di sepanjang jalan.

Fungsi sistem pendinginan untuk menghalau atau membuang panas yang berlebihan dan menjaga agar temperatur stabil. Ada dua sistem pendinginan pada mesin yaitu mesin berpendingin udara (biasanya di motor, mesin penggiling beras, dan motor kapal kecil. Sedangkan mesin berpendingin zat cair, digunakan untuk mobil, truk, atau untuk kendaraan berukuran besar.


Komponen yang ada pada sistem pendinginan dari mesin berpendingin air antara lain jaket air, radiator, tutup radiator, botol pelimpah atau pengembang, saluran dan klem saluran, pompa air, termostat, kipas dan selubung, sabuk kipas serta indikator temperatur.


Sistem Bahan Bakar digunakan untuk menyimpan bahan bakar dan mensuplai ke silinder mesin pada bentuk suatu campuran bahan bakar dengan udara. Campuran bahan bakar dengan udara dalam jumlah yang tepat dan menurut kondisi tertentu.


Komponen sistem bahan bakar terdiri dari tangki, pompa bahan bakar, sistem pengontrol emisi evaporatif, sistem pemanasan awal pada saluran udara, saringan atau pembersih udara, karburator, sistem pengontrol gas buang, mesin diesel.


Untuk buku Berubah atau Kalah, saya membacanya sampai bab Materi Bunda Produktif Meruntuhkan Dinding Keegoisan Saya yang ditulis oleh Mba Mila Fitrina. Bab ini menceritakan tentang kegalauan seorang ibu yang bekerja di ranah publik sebagai seorang guru, yang sukses dalam karirnya tetapi tidak untuk rumah tangganya (mengasuh anak).

Penulis merasa kegalauan ketika melihat kesuksesannya sebagai seorang guru, yang notabene merupakan passion-nya, tapi di lain pihak, semangatnya untuk mengasuh anak naik turun karena kelelahan. Belum lagi dia selalu memprioritaskan anak didiknya ketimbang anaknya sendiri.


Sampailah penulis sampai pada NHW yang bisa dibilang sangat menamparnya. Allah berjanji menjamin rezeki kita, maka melalaikan ketaatan pada-Nya, mengorbankan amanah-Nya, demi mengkhawatirkan apa yang sudah dijamin-Nya adalah kekeliruan besar.

Di dalam IIP, kita diajarkan menjadi bunda yang produktif. Bunda yang produktif adalah bunda yang berikhtiar menjemput rezeki tanpa meninggalkan amanah utamanya yaitu keluarga. Jika kegiatan kita sebagai ibu di dunia produktif dapat meningkatkan kemuliaan diri kita dan keluarga maka lanjutkan, tetapi jika sebaliknya maka sebelum melangkah ke pilar bunda produktif, kita wajib menguatkan pilar bunda sayang dan bunda cekatan. Selain itu sebelum melangkah untuk kegiatan di luar, kita harus menyelesaikan masalah manajemen rumah tangga dan membuat rumah lebih nyaman dibanding kegiatan di luar.


Hal pertama yang dilakukan ketika menjadi bunda produktif tanpa melupakan fitrah keibuannya adalah management gadget, membuat skala prioritas (suami dan anak adalah yang utama), melakukan quality time saat membersamai keluarga, berusaha menemani baik fisik, pikiran atau hati, mendelegasikan tugas kepada orang yang dipercaya ketika kita berada di luar tetapi terlebih dahulu membuat panduan dan melatihnya.

Bunda produktif selain bermanfaat untuk diri sendiri dan keluarga, juga harus bermanfaat untuk orang lain. Dengan kebermanfaatan ini kita bisa menjalankan misi hidup kita sebagai makhluk sosial seutuhnya.

0 komentar:

Posting Komentar