Kamis, 02 April 2020

Bunsay Level 12, Tantangan Hari Ke-10, Mobil China



MOBIL CHINA

Sejak start dimulai SGMW Motor Indonesia yang menghadirkan mobil-mobil Wuling dua tahun lalu, citra inkonsistensi merek China di dalam negeri mulai tertata kembali. Ditambah Sokonindo Automobile yang menawarkan ikut menawarkan DFSK, kini mobil-mobil China semakin banyak dan menjadi alternatif merek Jepang.

Selama lima tahun ke belakang, lebih dari 90 persen mobil yang laku di Tanah Air merupakan merek Jepang. Urutan 10 merek terlaris di Indonesia juga dikuasai merek Jepang, sampai akhirnya Wuling bisa menyusup di posisi 9 pada 2018.

Bila tawaran produk Wuling dan DFSK digabung, kini ada tujuh model merek China yang bisa dibeli masyarakat. Namun sebelum memilih, simak dulu hal-hal berikut yang bisa dijadikan referensi.

Investasi Besar
Wuling dan DFSK datang membawa investasi triliunan rupiah, hal ini bisa menjawab seberapa besar komitmen keduanya di dalam negeri. Wuling diketahui didukung investasi Rp9,6 triliun yang sebagian digunakan untuk mendirikan pabrik mulai 2015.

Lantas pada Juli 2017, pabrik Wuling di Kawasan Greenland International Industrial Center (GIIC), Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, mulai beroperasi. Pabrik berkapasitas 150 ribu unit per tahun ini sudah memproduksi empat model, yaitu Formo, Confero, Cortez, dan Almaz.

Sementara itu mobil DFSK, yaitu Supercab, Glory 580, dan Glory 560 diproduksi di pabrik yang berada di Serang, Banten, Jawa Barat. Pabrik ini berdiri atas investasi sebesar Rp2,1 triliun.

Dealer
Keyakinan pada merek China juga bisa ditakar dari jumlah dealer yang menandakan seberapa besar jaringan layanan sanggup menjangkau konsumen dari area barat ke timur Indonesia. Dealer bukan cuma soal penjualan mobil, tetapi juga layanan purna jual seperti servis dan pembelian suku cadang.

Pihak Wuling pernah mengatakan ingin mendirikan 120 dealer pada tahun ini, sekarang pembangunan sudah mencapai 93 dealer. Sedangkan DFSK pada bulan lalu baru saja meresmikan dealer ke-64 yang ada di Indonesia.

Produk Murah
Harga murah merupakan salah satu kekuatan besar merek China saat ini. Rata-rata mobil Wuling dan DFSK ditawarkan lebih murah ketimbang mobil merek Jepang yang memimpin pasar.

Misalnya, MPV bawah Wuling Confero S dilego paling murah Rp146,8 juta, sementara model terlaris Toyota Avanza banderolnya mulai Rp191 juta. SUV DFSK Glory 560 yang diposisikan melawan Toyota Rush dijual mulai Rp189 juta. Rush sendiri ditawarkan paling rendah Rp244,2 juta.

Garansi
Bukan cuma soal murah, merek China juga terbilang berani menawarkan jaminan alias garansi kendaraan.
DFSK dalam hal ini lebih unggul ketimbang Wuling sebab menawarkan garansi selama tujuh tahun atau 150 km. Garansi itu meliputi komponen utama mesin, bodi utama, komponen utama transmisi, komponen utama sasis, komponen utama kelistrikan, dan aksesori bodi.

Sedangkan Wuling kira-kira sama seperti merek Jepang dengan menawarkan garansi umum selama tiga tahun atau 100 ribu km. Selain itu ada juga garansi komponen utama, yaitu mesin dan transmisi, selama lima tahun atau 100 km.

Mengacu pada topik mengenai beberapa kelebihan dan kekurangan Wuling Confero S dan DFSK Glory 560 yang akan kita bahas kali ini, tentunya juga tak akan lepas dari rasa penasaran para konsumen akan mobil MPV buatan pabrik asal Tiongkok tersebut. Bukan tanpa alasan meski mobil MPV buatan pabrik asal Negeri Tirai Bambu ini memiliki sejumlah keunggulan namun tak salah juga jika kita ketahui beberapa kelebihan dan kekurangan Wuling Confero S dan DFSK Glory 560 sebagai bahan pertimbangan kawan-kawan sebelum membeli.

Selain itu, dengan mengetahui beberapa kelemahan maupun keunggulan yang dibawa Small MPV ini maka kita bisa membandingkannya dengan MPV lain. Tak sampai di situ saja, mengaca pada kelebihan dari beberapa MPV yang dijual di Indonesia, seperti Avanza Cs dan Xpander yang baru diluncurkan tahun 2017, tentu saja selain harga yang kompetitif dan kehandalan spesifikasinya, kelebihan dan kekurangan Wuling Confero S dan DFSK Glory 560 pun sangat perlu untuk diungkap apakah sesuai dengan kebutuhan maupun selera konsumen atau tidak.

Mengulas kelebihan dan kekurangan Wuling Confero S memang sebuah topik yang cukup menarik untuk kita bahas. Pasalnya, sebagai mobil baru yang mulai menjelajah pasar otomotif di Tanah Air, tentu saja wajar rasanya jika tak sedikit para pecinta otomotif ingin mengenal lebih jauh terkait dengan mobil tersebut.

Secara umum, harga dan spesifikasi dari MPV buatan pabrik asal Tiongkok ini pun sudah tak lagi menjadi rahasia namun tampaknya kawan-kawan juga perlu tahu kelebihan dan kekurangan Wuling Confero S.

Kelebihan Wuling Confero S

  • Memiliki Ruang Kabin yang Lega
Salah satu kelebihan Wuling Confero S yang cukup menonjol yakni pada ruang kabinnya. Di mana, mobil MPV yang satu ini menawarkan ukuran kabin yang luas sehingga sanggup menampung setidaknya 7 penumpang sekaligus. Selain itu, dengan luasnya kabin tersebut maka dipastikan akan membuat ruang gerak penumpang pun menjadi terasa longgar sehingga kenyamanan akan kian terasa. Tentu saja, hal ini menjadi kelebihan Wuling Confero S yang cukup menarik minat para konsumen di Indonesia.


  • Interior Simple Namun Tawarkan Fitur Fungsional
Meski ruang kabin pada interiornya tak semewah MPV lain namun letak kelebihan Wuling Confero S pada bagian interiornya ini yakni pada bagian dashboardnya. Sebab, diketahui bahwa Wuling telah melengkapi MPV buatannya ini dengan beberapa fitur menarik yang meski dikatakan simple. Seperti fitur entertainment sistem audio, AC, Head Unit touchscreen seluas 8 inci, dan fitur keselamatan, seperti sabuk pengaman dan dual airbag serta teknologi pengereman ABS dan EBD yang dipastikan akan memberikan kualitas pengereman yang lebih sempurna. Dengan tawaran kelebihan Wuling Confero S tersebut maka sudah bisa dipastikan bahwa mobil ini dinilai cukup memberikan kenyamanan kepada para penumpang.

  • Mesin Pacu Cukup Handal dan Ramah Lingkungan
Beranjak pada kelebihan Wuling Confero S yang lain, perlu diketahui pula bahwa mobil keluarga garapan pabrik asal Tiongkok ini pun juga diketahui memiliki performa mesin yang cukup tangguh. Mengingat mobil ini dibekali mesin berkapasitas 1.485 cc DOHC DVVT dengan sistem penggerak roda belakang (RWD) berstransmisi manual 5 percepatan sehingga sanggup membuat mobil ini melaju dengan akselerasi yang cukup enteng. Selain itu, untuk sistem injeksi yang dibawa Low MPV berbahan bakar Gasoline ini menggunakan teknologi MPI yang dipastikan bakal memberikan performa maksimal namun tetap irit bahan bakar. Sebuah keunggulan atau kelebihan Wuling Confero S yang tak bisa dipungkiri.

  • Dilengkapi Fitur Pengereman Berteknologi Canggih
Di samping memiliki performa cukup tangguh, salah satu kelebihan Wuling Confero S yang dinilai cukup menonjol yakni pada fitur keselamatan yang dibawanya. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan rem yang sudah berteknologi Anti-lock Braking System (ABS) dan Electronic Brake Distribution (EBD) yang siap mencegah ban Wuling Confero S anti selip dan memberikan kualitas pengereman yang lebih sempurna. 

Selain itu, untuk melindungi penumpang maka Wuling juga akan melengkapi mobilnya dengan Dual SRS Front Airbag pada dua jok depan dan sabuk pengaman pada semua kursi sebagai perlindungan yang cukup maksimal ketika terjadi kecelakaan. Suatu kelebihan Wuling Confero S yang menjadi salah satu sektor yang diunggulkan untuk menarik minat para konsumen.

  • Harga Terjangkau
Nah, dibanderol dengan harga yang terbilang sangat terjangkau membuat hal ini menjadi salah satu dari kelebihan Wuling Confero S. Pasalnya, jika kita bandingkan dengan beberapa Low MPV buatan pabrik lain di segmen yang sama, tentu mobil yang satu ini merupakan MPV yang dinilai memiliki banderol yang paling bersahabat. Sehingga, membuat para calon konsumen yang menginginkan mobil keluarga fungsional dan modern namun harganya terjangkau, tentu saja MPV garapan Wuling ini bisa menjadi pilihan utama. Dengan begitu pastinya harga dari Small MPV ini yang begitu murah tersebut merupakan kelebihan Wuling Confero S yang tak dimiliki para pesaingnya.


Kekurangan Wuling Confero S
  • Desain Eksterior Terlalu Polos
Melihat kekurangan Wuling Confero S, sepertinya tak akan lepas dari sisi eksteriornya. Sektor yang paling tampak dari Small MPV ini memang bisa dikatakan memiliki bentuk desain yang masih terlalu polos dan tak mengesankan tampilan MPV bergaya modern. Sehingga, kemungkinan hal ini menjadi beberapa konsumen yang suka akan desain mobil lebih memilih MPV lain meski sedikit mahal. Pastinya, hal tersebut menjadi kekurangan Wuling Confero S yang mungkin bagi sebagian orang sedikit mengecewakan.


  • Berlabel Pabrik “Mobil Cina” yang Dikenal Kurang Berkualitas
Sebagaimana yang sudah kita ketahui bersama bahwa Wuling Confero S ini merupakan Low MPV buatan pabrik asal Tiongkok. Di mana, seperti yang sudah kita kenal secara umum, biasanya pabrik asal Cina ini dikenal “jiplak” produk lain. Selain itu, hal yang menjadi kekurangan Wuling Confero S juga dari sisi label pabrikannya di mana anggapan masyarakat kita, produk buatan Jepang lebih berkualitas daripada Tiongkok. Tentu saja, hal tersebut sedikit banyak mempengaruhi citranya sebagai produsen mobil MPV yang baru mulai mreintis di Tanah Air. Sehingga, menjadikannya kurang bisa bersaing dengan kuatnya dominasi produk-produk garapan Jepang. Dengan begitu, hal tersebut merupakan kekurangan Wuling Confero S.

  • Interior Dirasa Kurang Senyap
Terkait dengan kekurangan Wuling Confero S, sepertinya akan berkaitan juga dengan kenyamanan. Sebab, mobil keluarga kelas entry level garapan pabrik asal Negeri Tirai Bambu ini masih dianggap kurang memberikan efek kenyamanan di mana pada ruang kabin masih kurang senyap. Hal itu dikarenakan sistem peredaman suara yang masih kurang berkualitas sehingga tak heran jika suara mesin masih terdengar cukup bising meski berada di dalam kabin.

  • Kurang Stabil
Di samping itu, saat dikendarai di jalan sepi bebas hambatan dengan kecepatan tinggi, Low MPV buatan Wuling ini sering limbung atau sedikit goyang. Wajar mengingat mobil produk Cina ini masih menggunakan rangka yang sangat ringan sehingga keseimbangan dalam berkendara pun menjadi kurang maksimal. Tentu saja, hal tersebut merupakan kekurangan Wuling Confero S yang patut untuk dipertimbangkan.

  • Jaringan Dealer Service hanya Ada di Kota Besar
Terakhir, kekurangan Wuling Confero S yaitu terletak pada jaringan bengkel servis yang saat ini baru berpusat dan tersebar di kota-kota besar saja. Sehingga, masih belum merata di seluruh daerah di Tanah Air. Dengan demikian maka dipastikan akan membuat pengguna yang tinggal jauh di perkotaan besar kesulitan untuk mencapai bengkel resmi saat akan servis mobil. Selain itu, keterbatasan bengkel resmi Wuling tersebut juga dipastikan akan berdampak pada pelayanan yang kemungkinan besar menjadi tak tercover lebih luas. Maka dari itu, kekurangan Wuling Confero S yang satu ini perlu diperhatikan juga sebagai bahan pertimbangan.


Kehadiran DFSK Glory 560 berhasil memikat konsumen penggemar mobil SUV di Indonesia. Dengan harga di bawah Rp250 juta, Glory 560 memiliki fitur yang lebih lengkap dari si kembar Daihatsu Terios – Toyota Rush. Sebelum membeli DFSK Glory 560, yuk kita bahas kelebihan dan kelemahan mobil ini.

Kelebihan DFSK Glory 560
  • Harga lebih murah di kelasnya
DFSK Glory 560 ini dibanderol mulai Rp189 juta untuk varian 1.5 M/T B Type. Sedangkan yang termahal harganya Rp239 juta. Cukup menggiurkan sebagai produk alternatif merek Jepang yang sudah terlalu mainstream.


Dengan kisaran harga DFSK Glory 560 yang terjangkau dan garansi panjang, jelas begitu menggiurkan bagi masyarakat. Maka tak heran jika bakal banyak calon konsumen yang mulai berburu untuk membelinya.
  • Garansi Tujuh Tahun
Selain itu, PT Sokonindo Automobile memberikan garansi penuh selama tujuh tahun.

  • Mesin Turbo
Belum lagi, mesinnya juga sudah dibekali dengan jenis mesin turbo yang saat ini belum disematkan oleh para kompetitornya.

  • Dimensi yang Luas
Banyak hal yang membuat Glory 560 mampu menjadi batu sandungan bagi Terios dan Rush. DFSK Glory 560 ini memiliki dimensi keseluruhan lebih besar dibanding duet low SUV asal Jepang itu, panjangnya 4.515 mm, lebar 1.815 mm, tinggi 1.735 mm dengan jarak sumbu roda 2.690 mm. Dimensi yang besar dan panjang ini menjadikannya unggul dalam hal stabilitas ketika mencapai kecepatan tinggi.

  • Mesin yang Canggih dengan Tenaga yang Besar
Mesin 1500 cc dengan turbocharger juga termasuk canggih dan lebih bertenaga dibanding rival dari merek Jepang. Mesin Glory 560 mampu mengeluarkan tenaga hingga 148 hp dengan torsi 230 Nm. Tenaga dari SUV terlaris China bahkan melampaui Terios dan Rush yang hanya memiliki tenaga di angka 104 hp dengan torsi 136 Nm.


Itu tadi sepintas spesifikasi DFSK Glory 560 dibandingkan dengan rival utamanya. Sekarang, kita bahas lebih jauh soal kelebihan dan kekurangan SUV terlaris China ini.

  • Garansi Paling Lama
Belum ada pabrikan mobil yang berani memberi garansi panjang seperti DFSK. Merek asal China ini berani menggaransi Glory 560 selama 7 tahun atau 150 ribu kilometer. Untuk lebih meyakinkan para konsumen mereka, PT Sokonindo Automobile juga membangun pabrik di Cikande, Serang, yang memproduksi mobil secara lokal.


Garansi ini mencakup penggantian suku cadang slow moving secara gratis. Penggantian mencakup kerusakan komponen mesin, transmisi, kelistrikan, dan bagian bodi, tapi hanya bisa dilakukan apabila terjadi cacat pabrik. Namun bila kerusakan disebabkan kecelakaan atau kesalahan pemakaian dari pemilik mobil maka garansi tersebut hangus.

Selain itu, biaya perawatan rutin yang dikenakan juga terbilang hemat. Biaya servis non garansi berkisar antara 600 sampai 800 ribu rupiah. Selama setahun pertama kepemilikan, pemilik DFSK Glory 560 cukup mengeluarkan uang sebesar Rp1,9 juta untuk beli oli, filter oli, dan busi.

Penggantian oli dan filter oli dilakukan setiap interval 10 ribu kilometer. Memasuki pemakaian 20 ribu kilometer atau setahun pemakaian, selain ganti oli dan filternya, mobil juga perlu mengganti busi. Selain itu, DFSK juga menyediakan layanan flying mechanic berikut armada untuk menjemput mobil customer.
  • Layanan Purna Jual Belum Tersebar Luas

Di sisi lain, jaringan dealer dan bengkel resmi DFSK yang ada di Indonesia masih belum banyak. Jaringan dealer dan bengkel yang dimiliki oleh DFSK masih kalah banyak jika dibandingkan dengan merek Jepang.


Sejauh ini, DFSK baru membuka 65 dari 90 dealer yang ditargetkan hingga akhir 2019. DFSK harus terus memperluas jaringan dealernya apabila ingin menjaga kepercayaan konsumen terhadap layanan purna jual.

Pastinya pembeli mobil juga akan memikirkan untuk perawatan kendaraan dan ketersediaan suku cadang. Stok spare part pada setiap bengkel resmi juga menjadi salah satu masalah yang perlu diantisipasi oleh DFSK. Ketersediaan part harus ada tidak hanya di bengkel resmi namun juga di sentra otomotif atau bengkel mobil biasa.

Spare part yang selalu ready akan memudahkan apabila tiba-tiba saja mobil konsumennya bermasalah dan butuh segera diatasi. Dengan demikian, Glory 560 bisa menjadi SUV yang value for money.
  • Mesin Turbo Bertenaga Besar
Kelebihan lainnya yang dimiliki oleh DFSK Glory 560 ialah mesin 1,5 liter yang didukung oleh turbocharger. Mesin berkode SFG15T sanggup menghasilkan tenaga 148 hp dengan torsi 230 Nm. Angka yang berselisih jauh dengan mesin 2NR milik Rush-Terios yang menghasilkan tenaga 104 hp dengan torsi 136 Nm.


Mesin milik Glory 560 ini diklaim tenaganya setara dengan mesin naturally aspirated lebih dari 2.000 cc. Karakter turbo di mesin Glory 560 bertujuan untuk menghasilkan efisiensi bahan bakar yang lebih baik. Untuk perpindahan gigi, Glory 560 memakai sistem transmisi CVT yang dikenal halus.

Sayangnya, kinerja CVT milik Glory 560 masih kurang responsif apabila melewati kondisi jalan yang sedikit ekstrem. Misalnya saja, dari jalan datar kemudian berhenti dan melewati tanjakan maka mesin sedikit ‘ngeden’. Demi mengakali kelemahan DFSK Glory 560, pengemudi perlu sering kickdown untuk memancing respon CVT supaya lebih responsif.

Bila menemukan kondisi jalan rata kemudian menanjak, pengemudi perlu waspada dan sebaiknya memindahkan ke mode manual. Tujuannya, supaya mobil mendapat torsi dan tenaga cukup untuk melewati tanjakan dengan mulus dan tidak kedodoran.
  • Kaya Fitur Keselamatan
SUV keluaran merek Jepang kini mulai berbenah dengan dibekali beragam fitur keselamatan modern. Hal ini dilakukan supaya tidak kalah dibanding merek China yang sejak awal langsung memberikan banyak fitur keselamatan sebagai standarnya. Kehadiran fitur keselamatan membuat pengemudi merasa aman dan tidak was-was di perjalanan.


DFSK Glory 560 juga sudah dibekali Electric Parking Brake (EPB) untuk memudahkan pengoperasian rem parkir dan rem cakram di keempat rodanya. Rem cakram ini telah didukung Anti-Lock Braking System (ABS) yang ditunjang dengan Electronic Brake Distribution (EBD) untuk memberikan pengereman yang presisi.

Fitur Hill Hold Control (HHC) tersedia untuk bisa menjaga mobil di posisi tanjakan. Hadir juga Electronic Stability Control (ESP) dan Traction Control System (TCS) yang menjaga kestabilan mobil ketika menikung. 

Terakhir, Dual Airbag System yang siap memberikan perlindungan ketika mobil mengalami kecelakaan.
  • Fitur Keselamatan Kurang Responsif

HHC bekerja apabila pengemudi telah menginjak rem dalam-dalam saat mobil di tanjakan. Lagi-lagi, PT Sokonindo Automobile perlu meningkatkan kemampuan dari HHC supaya lebih responsif. Kadang kelemahan DFSK Glory 560 ini masih muncul gejala melorot ketika dalam kondisi release parking brake dan langsung berjalan.

Untuk jaga-jaga agar tidak sampai melorot, pengemudi perlu menginjak pedal rem dan pedal gas bersamaan ketika mulai berjalan di tanjakan. Ini jelas merepotkan karena semestinya HHC menahan kendaraan tanpa perlu menginjak rem.

  • AC Kurang Menyebar ke Seluruh Kabin
Nah, ini menjadi kelemahan yang perlu kalian ketahui dari interior Glory 560. Desain AC double blower-nya tidak berada di atas seperti Rush-Terios tapi di belakang konsol tengah seperti Nissan Grand Livina.


Karena posisinya di bawah dan menyambung dengan AC depan, jadi suhu tidak bisa diatur sendiri. Sialnya lagi, penumpang di baris ketiga harus sabar karena enggak terasa semburan AC-nya.
  • Baris Ketiga Sangat Sempit

Inilah kelemahan yang sering ditemui oleh mobil non-Jepang dengan konfigurasi tujuh kursi. DFSK Glory 560 lebih cocok sebagai SUV 5+2 karena baris ketiga termasuk sempit banget. Ini sebagai konsekuensi dimensi mobil yang hanya 4,5 meter.


Sudut paha kita jadi naik banget dan bakal membuat perjalanan jauh jadi pegal. Selain itu, sudut sandarannya juga enggak bisa diubah, termasuk tegak. Jadi memang, baris ketiga lebih cocok buat anak kecil atau dilipat untuk bagasi belakang jadi makin lega.

Selain itu dengan mengenal segala keunggulan maupun kelemahannya maka tentunya bisa mengukur sendiri, apakah Low MPV ini sudah sesuai kebutuhan atau belum. Yang jelas bahwa kelebihan dan kekurangan Wuling Confero S dan DFSK Glory 560 ini dapat digunakan untuk menentukan menentukan pilihan saat membeli mobil, sehingga tidak hanya terpukau pada harga maupun spesifikasinya saja, melainkan telisiklah keunggulan yang ditawarkan beserta kekurangannya.



#Gamelevel12
#Day10
#KuliahBunSayIIP
#KeluargaMultimedia


0 komentar:

Posting Komentar