Pentingnya Aqil Baligh Secara Bersamaan
Kasus Aqil & baligh yang terjadi tidak bersamaan memang banyak terjadi akhir-akhir ini, paparan media digital dan kemudahan secara instan membuat anak-anak baligh lebih dulu tapi blm aqil, peran orang tua dan keluarga sangat penting disini untuk membantu si anak tuntas dalam tahap aqil nya, memberi si anak kesempatan serta kepercayaan untuk mengambil keputusan walaupun mulai dari hal-hal kecil, beri motivasi positif agar anak percaya bahwa dirinya mampu menyelesaikan masalahnya.
Kasus tahapan aqil yang terlambat umumnya karena mereka dapat dengan mudah mendapatkan apa yg mereka mau (tanpa usaha, tantangan ataupun kesulitan) ini kah yg akhirnya memicu si anak menjadi anak "manja" serta belum mampu berfikir sesuai usianya (28year)
Untuk kasus terjadinya LGBT maka fitrah keimanan harus betul-betul diajarkan lagi kepada pelaku. Contoh : soal perbedaan gender dan bagaimana Allah SWT telah memberikan fitrah laki-laki yang berpasangan (menikah) dengan perempuan, bukan menyukai sesama jenis. Pengawasan serta pendampingan dari orang tua, dokter, psikolog maupun psikiater sangat penting untuk mereka yang sudah terlanjur terpapar LGBT, pelaku dan keluarga harus sama-sama mau terbuka (jujur) atas masalah yang sedang mereka alami lantas berusaha menemukan solusi bersama dengan bantuan pihak ke 3 (dalam hal ini dari pihak ke-2 yang lebih profesional dlm menangani kasus LGBT)
Memanjakan anak mengakibatkannya belum bisa mengambil keputusan apa-apa sendiri. Hal ini sayangnya tidak disadari begitu oleh orang tua karena mereka menganggap si anak tidak normal seperti anak pada umumnya. Sebenarnya dia anak normal.
Untuk LGBT ini memang agak susah ya untuk jujur dari pelaku. LGBT juga bisa karena dia tidak punya figur atau teladan seputar gender. Penguatan fitrah keimanan dalam keluarga bisa jadi juga kurang, sehingga aqil belum tumbuh sempurna ditambah lagi lingkungan sekitar dia tinggal saat sudah baligh ternyata banyak yang LBGT, jadilah dia terbawa arus.
Sejak jaman Nabi pula, yang mana Nabi kan dekat dengan Tuhan dan telah dituliskan dalam kalam-Nya.
Sejarah akan terus berulang. Dan itu bagian dari tantangan kehidupan dimana di jaman now dimana tantangan masalah itu (LGBT) semakin menjadi-jadi. Solusinya salah satunya menjadi bunda cerdas, manusia-manusia yang terus berupaya untuk belajar menambah pemahaman dan memohon kepada Allah dikuatkan keyakinannya.
Ada sebuah cerita nyata tentang seorang kakek yang jadi hafidz Quran di usia tuanya. Padahal masa mudanya si kakek itu adalah seorang berandalan-lah. Saat ditanya kenapa, rahasia sukses bisa jadi hafidz di usia tua. Jawab si kakek karena dari doa almh ibunya yang tak putus mendoakannya sejak dia remaja. Si ibu udah ikhlas, menerima anaknya yang saat itu dia seorang berandalan. Kamu anakku, dan perilakumu sekarang ini memang tak patut (buat resah), mabuk, judi dll. Tapi ibu ikhlas yang bisa ibu lakukan sekarang ini ya berdoa. Karena ibu juga udah berusaha ngingetin anaknya. Jadi yang dilakukan si ibu tiap anaknya pulang mabuk2an. Tidak marah, tidak kecewa, tetep sabar dan bilang alhamdulillah anak ibu calon hafidz Quran sudah pulang. (Meski pulang dlm keadaan mabuk). Doa ibu tanpa henti tanpa putus. Akhirnya suatu saat hidayah datang.
Anaknya tobat. Pas ibunya udah meninggal. Dan bisa jadi hafidz saat usia tua. Jadi sebagai orang tua, jangan putus harapan terutama ibu.
Dari buku Kiki Barkiah menjelaskan tentang momen anak bertanya seputar sex edu pasti akan ada masanya. Dan kita harus siap karena kadang pertanyaan anak kadang tak terduga. Kalau tanpa diminta ya, kita harus siapkan waktu juga, momen yang pas juga bisa. Jawab pertanyaan secara gamblang maksudnya gimana?. Bijaknya itu terus terang tidak pakai istilah. Misal kaya alat kelamin pria, jangan dibilang burung. Jadi agar mereka terbiasa. Dan itu bukan hal yg tabu tapi bagian dark pendidikan yang harus mereka ketahui.
Yang harus dipersiapkan adalah cara kita menyampaikan kepada mereka. Tentunya dengan bahasa dan cara2 yang bisa dimengerti oleh mereka. Bisa dengan sarana buku, alat peraga dll.
Bisa dengan pembiasaan, memberi keteladanan, kemandirian, memberikan pemahaman akan tugas dan kewajiban serta tanggung jawab secara syariat ketika anak sudah baligh. Untuk laki-laki ini momen pas bisa mulai mengajarkan tentang sex education. Masalah aqil baligh, kewajibannya, tentang mimpi basah, ketertarikan terhadap perempuan (dan hal itu wajar)
Orang tua harus menjaga komunikasi yang baik dengan anak, misal anak cerita tentang teman perempuan di sekolahnya jangan langsung parno, jadilah pendengar yang baik karena sesungguhnya tertarik pada lawan jenis di usia belia/remaja itu hal yang wajar, yang penting selalu diingatkan tentang hukum syariah Islam..bahwa tdk ada pacaran dalam Islam dsb.
Orang tua harus menguatkan dulu keimanannya sendiri kemudian meneruskannya ke anak, orang tua harus paham betul step by step nya ketika anak akan memasuki masa aqil baligh agar tidak "kecolongan". Ilmu yang cukup serta mau mengaplikasikan ilmu tersebut kepada anak-anak Inshaa Allah bisa utk menghadapi masa Aqil baligh anak.
Makanya itu jadi orang tua wajib belajar bagaimana seharusnya menjadi orang tua yang baik. Karena yang umum di masyarakat kebanyakan orang tua lebih berfokus kepemenuhan kebutuhan fisik anak (pertumbuhannya, kebutuhan sekolah akademik), tapi kebutuhan lain seperti emosi sama sex education-nya masih kurang).
Karena saat aqil baligh sudah harus menjadi mandiri, maka dari sekarang sudah harus benar2 dilihat minat anak kemana, jadi pas waktunya sudah tahu mau apa sebagai bentuk tanggung jawab terhadap dirinya.
Kalau dalam Islam yang sebenar-benarnya, anak lelaki yang sudah aqil baligh itu seharusnya sudah bisa memenuhi kebutuhannya sendiri. Kalau orang tua masih memberi ke dia, namanya sedekah. Sedekah kepada anak laki-laki. Beda halnya dengan perempuan. Meskipun sudah aqil baligh, kewajiban orang tua masih tetap kepadanya sampai ia telah menikah. Maka dalam hal waris kenapa bagian laki2 lebih banyak daripada yang perempuan 2:1. Karen sesungguhnya tanggung jawab anak lelaki ketika dia telah aqil baligh ada pada dirinya sendiri.
Sekarang orang tua lebih banyak fokus pada pertumbuhan fisik dan emosional janin atau bayi. Contoh doanya seorang ibu hamil minta agar bayi yang dilahirkan nanti sehat jasmani rohani, lengkap anggota tubuhnya. Nah saat sudah lahir doanya ditambah semoga menjadi anak berguna, nusa dan bangsa serta agama. Namun lupa meminta pada Dzat Yang Maha Kuasa : Semoga kelak Allah mudahkan ia utk menegakkan sholatnya, memudahkan ia untuk punya akidah yang lurus.
Kesuksesan Rasulullah SAW sudah banyak dibahas dan diulas oleh para ahli sejarah Islam maupun Barat. Namun ada salah satu sisi Muhammad SAW ternyata jarang dibahas dan kurang mendapat perhatian oleh para ahli sejarah maupun agama yaitu sisinya sebagai seorang salesman ulung. Padahal cara jualan yang dijalankan Rasulullah SAW hingga kini maupun di masa mendatang akan selalu relevan diterapkan dalam bisnis modern.
Nabi Muhammad SAW berkiprah dalam waktu lebih dari 20 tahun di bidang wirausaha (perdagangan), sehingga beliau dikenal di Yaman, Syiria, Basrah, Iraq, Yordania, dan kota-kota perdagangan di Jazirah Arab. Namun demikian uraian mendalam tentang pengalaman dan keterampilan dagangnya kurang memperoleh pengamatan selama ini.
Rasulullah mempunyai pengalaman yang pahit, dilahirkan dalam keadaan yatim, ketika ayahnya sudah tiada. Pada usia enam tahun, dalam perjalanan kembali dari Yatsrib sesudah menengok makam ayahnya, Nabi Muhammad SAW kembali kehilangan orangtua karena saat itu ibunya pun wafat. Dalam usia enam tahun Nabi Muhammad SAW sudah menjadi yatim piatu. Sampai usia delapan tahun 2 bulan beliau dibina dan dididik oleh kakeknya, Abdul Muthalib, seorang yang terpandang waktu itu. Usia itu sepeninggal kakeknya, diasuh oleh pamannya, Abu Thalib. Mulai saat itulah pemuda kecil Muhammad mulai mencari nafkah sendiri dengan menggembala kambing.
Pada usia 12 tahun, Nabi Muhammad SAW diajak oleh pamannya berdagang ke Syiria yang berjarak ribuan kilometer dari kota mekah. Perjalanan yang begitu jauh yang ditempuh oleh seorang anak berusia 12 tahun tanpa menggunakan mobil ataupun pesawat sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang zaman sekarang. Sepulang dari Syiria, Nabi Muhammad SAW sangat sering mengadakan bisnis sampai beliau dikenal di Jazirah Arab sebagai seorang pengusaha Muda yang sukses.
Reputasi Nabi Muhammad SAW dalam dunia bisnis dilaporkan antara lain oleh Muhaddits Abdul Razzaq. Ketika mencapai usia dewasa beliau memilih perkerjaan sebagai pedagang atau wirausaha. Pada saat belum memiliki modal, beliau menjadi manajer perdagangan para investor (shohibul mal) berdasarkan bagi hasil. Seorang investor besar Makkah, Khadijah, mengangkatnya sebagai manajer ke pusat perdagangan Habshah di Yaman. Kecakapannya sebagai salesman telah mendatangkan keuntungan besar baginya dan investornya.Tidak satu pun jenis bisnis yang ia tangani mendapat kerugian. Ia juga empat kali memimpin ekspedisi perdagangan untuk Khadijah ke Syiria, Jorash, dan Bahrain di sebelah timur Semenanjung Arab.
Kesuksesan Nabi Muhammad SAW ternyata bisa menghasilkan berbisnis tanpa meninggalkan, mengabaikan atau tanpa melakukan kompromi dengan nilai-nilai kejujuran, keadilan, dan amanah. Strateginya juga ternyata sebagai refleksi dari 4 sifat utama beliau yaitu Siddiq, Amanah, Tabligh dan Fathonah.
Sebelum menjadi mudharib (fund manager) dari harta Khadijah, ia kerap melakukan lawatan bisnis, seperti ke kota Busrah di Syiria dan Yaman. Dalam Sirah Halabiyah dikisahkan, ia sempat melakukan empat lawatan dagang untuk Khadijah, dua ke Habsyah dan dua lagi ke Jorasy, serta ke Yaman bersama Maisarah. Ia juga melakukan beberapa perlawatan ke Bahrain dan Abisinia. Perjalanan dagang ke Syiria adalah perjalanan atas nama Khadijah yang kelima, di samping perjalanannya sendiri- yang keenam-termasuk perjalanan yang dilakukan bersama pamannya ketika Nabi berusia 12 tahun.
Di pertengahan usia 30-an, ia banyak terlibat dalam bidang perdagangan seperti kebanyakan pedagang-pedagang lainnya. Tiga dari perjalanan dagang Nabi setelah menikah, telah dicatat dalam sejarah: pertama, perjalanan dagang ke Yaman, kedua, ke Najd, dan ketiga ke Najran. Diceritakan juga bahwa di samping perjalanan-perjalanan tersebut, Nabi terlibat dalam urusan dagang yang besar, selama musim-musim haji, di festival dagang Ukaz dan Dzul Majaz. Sedangkan musim lain, Nabi sibuk mengurus perdagangan grosir pasar-pasar kota Makkah
Dalam menjalankan bisnisnya Nabi Muhammad SAW jelas menerapkan prinsip-prinsip manajemen yang jitu dan handal sehingga bisnisnya tetap untung dan tidak pernah merugi
Kemampuan berkomunikasi dan menjual dari pengalaman masa lalunya inilah, yang membuat Rasulullah mudah masuk ke komunitas apapun dan mempengaruhi orang, sehingga Islam berkembang pesat.
Kemampuan membangun rapport (hubungan), persuasif, objection handling (mengatasi penolakan), manajemen mental yang kuat, membaca prilaku orang, keramahan dan melakukan penutupan penjualan, adalah kemampuan dasar tenaga penjual dan Rasulullah menguasai semua skills itu.
Kita boleh sebut nama tokoh tenaga penjualan dunia, tapi pernahkah dari mereka menjual atau mempengaruhi orang lain untuk memeluk agama tertentu dan begitu berhasilnya kemampuan ketrampilan penjualan Rasulullah sehingga yang masuk islam bukan hanya kelompok tapi satu negara. Yang perlu diingat, orang-orang kafir mekah dan madinah saat itu telah memeluk agama berhala selama puluhan tahun tapi Rasulullah bisa membuatnya pindah. Ini ibarat kita masuk perusahaan yang sudah punya suplier tetap puluhan tahun dan kita masuk untuk pindah supllier ke produk kita. Ini adalah pekerjaan berat penuh tantangan
Saat saya ngobrol dengan James Gwee, Ia bilang “saya mungkin saja bisa kehilangan semua aset saya, tapi saya tidak mau dan akan fight untuk memastikan ketrampilan menjual saya tidak hilang. Karena ini aset sebenarnya”
Tidak mengherankan pakar business properti dan kekayaan Robert kiosaki bilang “selling skills are life skills”
Tumbuhnya anak muda yang berbisnis saat ini merupakan kabar baik, tapi sayangnya mereka terlalu mengandalkan media on line. Dunia digital adalah hal bagus untuk menggapai sukses, tapi yang sering dilupakan ketrampilan inti dari bisnis adalah “MENJUAL” dan yang dimaksud menjual adalah tetap cara klasik, yaitu one on one/group selling secara tatap muka.
Begitu juga dengan umat islam, seharusnya mendalami ketrampilan menjual, karena ketrampilan ini adalah skills Rasulullah. Seorang tenaga penjual yang hebat akan muda dalam berdakwah dan mengajak orang pada kebaikan. Dan ini bisa diterapkan pada berbagai konteks di berbagai peran kita
Tidak ada kewajiban mutlak belajar ketrampilan penjualan.nTapi bukankah menyempurnakan sesuatu yang wajib dilakukan melalui sesuatu kegiatan dan bila tanpa kegiatan ini sesuatu yang wajib ini menjadi kurang sempurna, maka kegiatan ini bisa menjadi wajib. Dan kegiatan ini adalah “BELAJAR KETRAMPILAN MENJUAL DAN MENYEMPURNAKANYA DARI WAKTU KE WAKTU”
Kita sering berharap ya, semua orang tua pasti ingin anaknya bisa jadi orang sukses, baik di dunia maupuan di akherat nanti.
Sukses dunia seperti, pekerjaan bagus, menikah berumah tangga dengan baik, berketurunan baik, bla-bla bla.. sukses akherat pun terkadang masih di kaitkan dengan dunia misal, bisa hafidz 30 juz, terjaga sholatnya, bisa naik haji, umroh berkali-kali..
Padahal sesungguhnya yang utama bagi anak terhadap orang tua adalah salah satunya mendoakan orang tua ketika mereka sudah meninggal, menjaga keimanan mereka hingga akhir hayat.
UTANGKU GAK LUNAS-LUNAS!! ALLAH GAK DENGER DOAKU!
Berapa banyak keluhan itu masuk ke chat saya di WA, FB Messenger, Telegram, atau Email.. jujur sih, secara manusiawi saya puyeng juga digempur ribuan curhatan yang mayoritas mengeluh dan nyaris putus asa dengan utang-utangnya yang belum juga selesai.
Dikutip beberapa, jangan kaget yaa...
"Mas saya sudah 3 bulan lebih mengikuti anjuran mas, sholat tepat waktu, ibadah sunah juga, tapi jalan keluar tidak ketemu-ketemu juga!"
"Usaha saya berulangkali bangkrut, saya sempat mikir untuk mati saja mas, capeeeek minta ampun didatangi debt colector terus. Doa siang malam tapi Allah tidak juga menolong saya.."
"Saya tersandera tagihan kartu kredit ratusan juta mas, saya bahkan jadi budak sex atasan saya demi uang, semua saya bayarkan buat bayar cicilannya.. entah sampai kapan saya begini"
"Saya dan suami sudah manteb hijrah, tapi orang tua masih keras hatinya tidak ridho jika kami meninggalkan pekerjaan sekarang. Padahal hati kami sangat tersiksa dengan kondisi kami, gaji tiap bulan selalu kurang buat bayar cicilan. Berangkat kerja dengan baju rapi, tapi tersandera harga diri.. doa kami siang malam agar orang tua ridho belum Allah kabulkan.."
Daaaan masih banyak chat lainnya yang belum saya respon, per detik ini di FB Messenger saja ada 1948 chat unread! Maaf ya kawan-kawan semua... saya tidak punya asisten untuk menjawabnya. Passionnya bakal beda kalo saya serahkan orang lain...
Ini adalah tamparan buat kita semua yang selama ini bersandar selain kepada ALLAH..
Kita punya tuhan lain yang kita jadikan sandaran dan harapan selain ALLAH..
Akhirnya di semua masalah yang kita hadapi termasuk soal utang yang kita cari adalah solusi... solusi... solusi.. solusi!
Padahal yang benar adalah mencari ampunan ALLAH! Kejar itu habis-habisan! Ketika ampunan ALLAH sudah di tangan, ALLAH sudah ridho maka solusi dengan mudahnya ALLAH hadirkan di depan mata... Min haitsu layah tasib (Dari jalan yang tidak terduga-duga)
Doa kita hanya lunas utang... lunas utang... lunas utang!
Padahal yang benar adalah minta ampun.. minta ampun... minta ampuuun!
Taubat total untuk kesalahan masa lalu.. kejar itu! Soal utang mah, ALLAH gampaaaang turun tangan menyelesaikan...
Ketika kita hanya fokus doa lunas utang, kita bisa tersandera menjadi egois! Tidak lagi peduli pada anak yatim dan orang miskin.. yang jelas-jelas ALLAH minta kita mengasihi mereka di kondisi lapang dan sempit...
Alesannya klasik!
"Bagaimana saya mau sedekah mas! Buat bayar cicilan ajaaaa duitnya kurang terus!"
Nah itu! Merasa kuraaang teruuus, maka ALLAH akan membuat hidupnya terus dalam kekurangan.. mengejar harta yang tak akan pernah ada cukupnya!
Padahal ketika kita bersedekah niat lurus karena ALLAH, maka banyak doa-doa kita yang tertunda bisa menjadi terkabul lewat mulut anak-anak yatim dan duafa yang kita beri makan dan kita cukupkan nafkahnya..
Pagi ini hati gerimis dan mata meleleh membaca jawaban ALLAH lewat surat Al Fajr... ayat 15-20
Allah SWT berfirman:
"Maka adapun manusia, apabila Tuhan mengujinya lalu memuliakannya dan memberinya kesenangan, maka dia berkata, Tuhanku telah memuliakanku."
(QS. Al-Fajr 89: Ayat 15)
"Namun apabila Tuhan mengujinya lalu membatasi rezekinya, maka dia berkata, Tuhanku telah menghinaku."
(QS. Al-Fajr 89: Ayat 16)
"Sekali-kali tidak! Bahkan kamu tidak memuliakan anak yatim,"
(QS. Al-Fajr 89: Ayat 17)
"dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin,"
(QS. Al-Fajr 89: Ayat 18)
"sedangkan kamu memakan harta warisan dengan cara mencampurbaurkan (yang halal dan yang haram),"
(QS. Al-Fajr 89: Ayat 19)
"dan kamu mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan."
(QS. Al-Fajr 89: Ayat 20)
Hati teriris.. telinga terjewer perih..
"Duh Gusti ALLAH.. kulo nyuwun pangapunten"
*ditulis oleh Saptuari Sugiharto*
#Gamelevel11
#Day3 (sesuaikan)
#KuliahBunSayIIP
#MembangkitkanFitrahSeksualitasAnak
0 komentar:
Posting Komentar