Pengaruh Media Digital Pada Fitrah Seksualitas
Anak- anak yang lahir di era digital ini disebut generasi z jaman kreatif dan tumbuh bersama teknologi. Sebelum membahas berita buruk coba kita tengok berita baik.
Anak-anak berprestasi :
- Anantya Van Bronkhorst atau yang lebih sering disapa Anan merupakan Co-Founder dari Think.Web
- Tim robot Ichiro dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menorehkan prestasi yang membanggakan untuk Indonesia. Tim Ichiro memenangkan kompetisi Federation of International Robot-Soccer Association Humanoid Robot Cup (FIRA Hurorocup) 2017 yang di selenggarakan pada bulan Agustus lalu di Kaohsiung, Taiwan.
- Hibar Syahrur Gafur. Saat meraih medali emas dalam kompetisi Internasional Exhibition of Young Investor (IEYI) di Malaysia. Hibar Syahrur Gafur berumur 14 tahun dan masih duduk di kelas VII SMPN 1 kota Bogor. Ia merancang karya ciptaannya berupa sepatu listrik anti pelecehan seksual.
- Salman Trisnadi Wijrasena. Ketika ia menjadi juara Robotic di Korea Selatan tahun 2015 lalu, Salman baru saja naik tingkat dari TK ke SD. Ia berhasil meraih juara satu dalam kategori Creative Design. Lomba Robotic Internasional yang di gelar Agustus 2015.
- Syahrozal Zalfa Nadia dan Avicenna Roghid Putra Sidik.Kakak beradik Nadia dan Avicenna berhasil meraih prestasi bagi Indonesia. Mereka berdua berhasil menyabet Gold Prize pada kategori Super Maze Solving di kejuaraan Asian Robotic Championship yang diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia 23-24 Juli 2016
Anak-anak terpapar pergaulan kpop itu dikarenakannya anak hilang keteladanan baik di rumah dan diluar. Di rumah tidak dikenalkan dengan keteladanan nabi dan para sahabat jadi pentingnya pondasi keimanan didalam rumah dalam mencegahnya. Jadi keteladanan orang tua pun menjadi contoh seperti datang kajian agama dan juga mengenalkan anak-anak tentang keteladanan para nabi dan sahabat rasul. Jadi orangtua fokus pada apa yang membuat anak senang dan dukung mereka, suguhkan mereka hal yang mereka senangi. Jadi mereka tidak fokus pada hal yang tidak penting.
Jika kita khawatir anak kita ikut kebawa arus berarti kita yang harus kuatkan pondasi di keluarga, dimulai dari fitrah keimanannya. Kalau untuk menegur tetangga, kita harus lihat bagaimana latar belakangnya dulu. Misal bisa diajak sharing ke arah positif ya diajak sharing. Tapi kalau nampak sulit lebih baik dibatasi dl interaksinya dengan putra putri kita.
Dengan berkembangnya teknologi, kita tidak bisa mensterilisasi anak-anak untuk tidak terpapar banjirnya informasi termasuk seksualitas.
Bagaimana cara mengawasi dan mendampingi anak menggunakan media digital jika si anak diajak menggunakan media digital milik temannya ketika di sekolah/tempat les/di rumah temannya? Sebelum anak berangkat sekolah jangan lupa kita brefing anak terlebih dahulu tentang aturan-aturan2 yang ada dirumah dipakai juga ketika disekolah terutama dalam hal media digital dan selalu ingatkan anak bahwa perbuatan kita selalu diawasi Allah jadi selalu ingat disekolah melakukan hal-hal yang baik juga.
Tips jika anak suka main game
Cari tahu tipe game kesukaan anak
ada game yg hanya permainan, ada game yg bercerita. Biasanya yg permainan ini beberapa ada konten kekerasannya misal tembak2an yang sadis. Kalau tipe game cerita, harus di ikuti jalan ceritanya seperti apa.
Lihat dialog di dalam game. Biasanya anak yg suka game itu pinter bahasanya, karena dia juga belajar disitu apalagi game bahasa inggris. Nah ini harus ekstra pengawasan.
Kalau sudah suka game,dibatasi game non edukasi, di arahkan ke game edukasi.
Ali Bin Abi Thalib berkata "didiklah anak sesuai zamannya" jadi walau diera digital sekarang ini teknologi semakin terdepan tetap saja peran orang tualah yang harusnya paling berpengaruh jika peran orang tua tidak digantikan ke media digital.
Biasakan diajarkan ke tempat dan berkumpul nya orang yang mutu tinggi. Cari orang, komunitas atau kumpulan orang-orang bermutu, nanti kamu bisa dapat cetak biru mereka. Jadi coba untuk ikut kumpul seminar, kajian. Terapkan hal ini ke anak ( tetep sesuaikan umur ) bahwa dunia ini dipenuhi orang bermutu jadi kita harus ikut jadi orang bermutu.
Biasakan juga saat diluar jangkauan kita diusahakan mengorek informasi pada anak agar bercerita apa saja yang mereka kerjakan dan obrolkan sehingga terpantau dan terbiasa cerita kegiatan yang mereka lakukan.
Untuk anak yang cara belajarnya dengan visual. Mungkin mereka akan memuaskan rasa penasarannya seputar sex dengan nonton "video". Soalnya kalau cuma diceritain tentang sex education mungkin imajinasinya bisa liar kemana-mana. Nah, adakah tips atau jalan keluar untuk anak yg tipe seperti ini?. Supaya tidak terjerumus nonton "video" yg tidak semestinya mereka lihat. Tantangan era digital ya, sebaiknya kita arahkan dengan buku yang sudah kita seleksi baru kalau masih penasaran kita cari video yang sudah lulus sensor kita dan aman
Asalkan kita tidak menolak perubahan yg terjadi ( yaitu datangnya teknologi ) kita bisa ambil sisi positif nya. Yuk kita cerdaskan anak-anak kita dengan teknologi. Banyak anak diluar sana yang berhasil merangkul teknologi dengan positif. Kita tahu efek negatif bukan berarti kita menghidarinya, tapi kita atur strategi untuk membimbing anak2 kita.
Namun hubungannya dengan fitrah seksualitas, orang tua tetap harus mendampingi anak ketika berselancar dg media digital. Harus dikuatkan dl pondasi keimanannya, agar pengaruh buruk media digital tidak merusak fitrah seksualitasnya. Jadi memang kita tidak dapat mensterilkan anak-anak dari hal2 yang menurut kita negatif. Justru kita mesti menguatkan imunitas anak-anak. Agar ketika keluar, mereka walaupun bergaul dengan berbagai macam jenis dan karakter orang, bisa tetap dengan mandiri memilah dan memilih teman bergaulnya.
Semakin kita berusaha untuk mensterilkan anak, bisa jadi semakin kuat nanti anak berusaha melepaskan tali kekangnya. Jangan lupa untuk selalu berdoa, meminta kepada sang Maha Pemberi, yang mampu membolak-balikkan hati.
#Gamelevel11
#Day2 (sesuaikan)
#KuliahBunSayIIP
#MembangkitkanFitrahSeksualitasAnak
0 komentar:
Posting Komentar