Semua Kejadian Ada Hikmahnya
Selamat berimajinasi, karena imajinasi itu tanpa batas.
Kenapa kita terjebak dongeng dan seakan-akan meng"haram"kan dongeng? Karena kita
termasuk tipe pemalas untuk membuat dongeng, jadi tergerus arus kapitalisasi produksi dongeng dengan kepentingan mereka.
Jadi intinya jangan salahkan kisah, dongeng, fabel atau apapun. Yang salah itu kita yang
mentah-mentah mau menggunakannya dan tidak mau berpikir ini baik tidak, langsung mencap
dongeng "buruk", kita tdk mau memproduksi dongeng baik, minimal untuk konsumsi anak kita
saja.
Sumber Bacaan:
Hidayati, Nurul. 2015. Mendongeng, Strategi Pendidikan Karakter dalam Keluarga,
l,
Kartikawati, Eny. 2012. Hanya 33% Orangtua yang Masih Sempat Mendongeng untuk Anak,
orangtua-yang-masih-sempat-mendongeng-untuk-anak,
Institut Ibu Profesional, Bunda Sayang, Antologi, Materi Menumbuhkan Karakter anak lewat
dongeng, 2015.
Sumber Gambar:
Thomas Kinkade, @anisacantabile
Ada seorang anak laki-laki yang sangat periang dan bersemangat. Dia merupakan anak terakhir dari dua bersaudara. Dia memiliki seorang kakak laki-laki dan seorang kakak perempuan. Anak tersebut bersekolah di SDN Citarum 03. Dia duduk di kelas 3 SD. Selain anak yang periang dan penuh semangat, dia juga anak yang jahil dan sering bercanda. Dia juga anak yang sangat manja kepada orang tuanya.
Setiap ayahnya pergi kemanapun dia selalu ikut. Kemanapun si ayah pergi harus mengajaknya, kecuali ketika dia sedang bersekolah. Jika dia tidak diajak oleh si ayah, pasti akan marah. Ketika ikut bepergian dengan ayahnya, dia tidak bisa diam. Selalu gerak-gerak kesana kemari. Sampai ayahnya pun sering memarahinya.
Walaupun sering dimarahin orang tuanya, dia tidak sama sekali berubah. Dia selalu bergerak dan tidak bisa sama sekali diam. Sikapnya yang seperti kadang sering membahayakan diri sendiri dan orang lain. Tetapi dia sama sekali tidak peduli. Hingga akhirnya ada sebuah kejadiannya yang mengakibatkan dia terluka.
Pada hari itu dia ikut kakak laki-laki pergi membeli makanan. Dia sudah diingatkan untuk duduk yang tenang ketika membonceng motor kakaknya. Tetapi dia tidak mengindahkan kata-kata si kakak. Walaupun sudah diingatkan, dia malah semakin menjadi-jadi. Dengan seenaknya dia duduk di belakang kakaknya dengan menghadap ke belakang. Bukan menghadap ke depan sebagaimana seharusnya. Kakaknya pun sudah sangat kesal mengingatkan hingga akhirnya dia dibiarkan. Ketika di tengah jalan dan melewati polisi tidur. Karena si kakak gugup dan tidak siap serta tidak bisa mengendalikan motornya membuat anak laki-laki tersebut jatuh tersungkur. Tangan dan kakinya pun terluka.
Semua kejadian pasti ada hikmahnya. Termasuk kejadian jatuhnya anak laki-laki tersebut. Semenjak kejadian itu dia mulai berubah sikap. Dia menjadi anak yang baik, menurut dan sopan.
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination
@institut.ibu.profesional
@diya_marwa
0 komentar:
Posting Komentar