Jumat, 31 Januari 2020
Bunsay Level 10, Tantangan Hari Ke-8, Palu Di Dalam Bus
Palu Di Dalam Bus
CIRI-CIRI DONGENG
Biasanya dongeng diceritakan dengan alur yang sangat sederhana
Penulisan dalam dongeng biasanya ditulis dalam alur cerita yang singkat dan bergerak cepat
Biasanya dongeng ditulis seperti gaya penceritaan dengan lisan
Dalam dongeng biasanya karakter tokoh utama tidak diceritakan secara detail atau rinci
Terkadang tema ataupun pesan dituliskan di dalam cerita
Pendahuluan dalam dongeng biasanya sangat singkat dan langsung pada topik cerita
Minggu pagi Abhi sudah dibangunkan oleh ibunya. Ibu membangunkan Abhi karena ingin mengajaknya ke pasar. Ibu ingin berbelanja untuk kebutuhan bulanan.
Ibu : "Nak, ayo bangun nak!"
Abhi : "Iya bu."
Ibu : "Kamu ambil air wudhu dulu kemudian shalat subuh."
Abhi pun beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu.
Setelah selesai shalat subuh, Abhi pun mencari ibunya yang sedang menyiapkan sarapan di dapur.
Abhi : "Ibu tadi bilang hari ini pergi ke pasar, ibu mau belanja apa?"
Ibu : "Ibu akan belanja kebutuhan bulanan, kamu temani ibu ya, mumpung kamu libur sekolah."
Abhi : "Kita naik apa bu, ke pasar?"
Ibu : "Kita naik bus trans aja. Sekarang kamu mandi lalu sarapan biar kita tidak kesiangan."
Sehabis mandi dan sarapan, Abhi dan ibu pun bergegas pergi ke pasar. Untuk bisa menuju ke halte bus, mereka harus jalan kaki dari rumah selama 5menit. Setelah sampai ke halte, mereka harus menunggu sekitar 15menit hingga bus trans datang. Sebelum naik bus trans, ibu membeli 2 tiket untuk dirinya juga Abhi. Setelah bus trans datang, mereka bergegas masuk ke dalam bus trans.
Sesampainya di dalam bus, mereka kemudian duduk di kursi yang kosong. Sepanjang jalan mereka mengobrol tentang semua yang dilihat. Tiba-tiba Abhi bertanya kepada ibu.
Abhi : "Ibu, itu palu ya bu?"
Ibu : "Iya nak, itu palu."
Abhi : "Kenapa ada palu didalam bus ya bu, untuk apa bu?"
Ibu : "Itu digunakan untuk memecahkan kaca bus."
Abhi : "Kenapa kaca busnya harus dipecahkan?"
Ibu : "Seumpama ada sesuatu yang membahayakan di dalam bus, misal kejahatan atau kecelakaan, agar penumpang bisa cepat tertolong maka jalan tercepat adalah memecahkan kaca, agar para penumpang bisa keluar lewat jendela."
Abhi : "Kita bisa keluar lewat pintu kenapa harus lewat jendela?"
Ibu : "Itu untuk jaga-jaga nak, jadi ada yang keluar lewat pintu, ada pula yang keluar lewat jendela biar cepat. Kalau tidak buat jaga-jaga jika pintunya rusak dan tidak bisa dibuka."
Abhi : "Iya bu, sekarang aku paham."
Bersambung...
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination
@institut.ibu.profesional
@diya_marwa
Kamis, 30 Januari 2020
Bunsay Level 10, Tantangan Hari Ke-7 , Seduluran Saklawase
Filosofi Seduluran Saklawase
Cerita adalah rangkaian peristiwa yang disampaikan, baik berasal dari kejadian nyata (non fiksi) ataupun tidak nyata (fiksi).
Kata Dongeng berarti cerita rekaan/tidak nyata/fiksi, seperti: fabel (binatang dan benda mati), sage (cerita petualangan), hikayat (cerita rakyat), legenda (asal usul), mythe (dewa-dewi, peri, roh halus), ephos (cerita besar; Mahabharata, Ramayana, saur sepuh, tutr tinular).
Jadi kesimpulannya adalah “Dongeng adalah cerita, namun cerita belum tentu dongeng”.
Metode Bercerita berarti penyampaian cerita dengan cara bertutur.
Yang membedakan antara bercerita dengan metode penyampaian cerita lain adalah lebih menonjol aspek teknis penceritaan lainnya.
Sebagaimana phantomin yang lebih menonjolkan gerak dan mimik, operet yang lebih menonjolkan musik dan nyanyian, puisi dan deklamasi yang lebih menonjolkan syair, sandiwara yang lebih menonjol pada permainan peran oleh para pelakunya, atau monolog (teater tunggal) yang mengoptimalkan semuanya.
Jadi tegasnya metode bercerita lebih menonjolkan penuturan lisan materi cerita dibandingkan aspek teknis yang lainnya.
Kali ini ingin mendongeng tentang slogan Seduluran Saklawase. Slogan ini sudah tak asing lagi di telinga kita. Apalagi untuk perantauan, ikut komunitas atau menghabiskan sebagian hidupnya di jalan. Pasti slogan ini sangat mengena di hati.
Seduluran saklawase itu berasal dari bahasa jawa yang artinya saudara selamanya. Bagi orang perantauan, yang hidup jauh dari keluarga dan tempat tinggal, jika kita ketemu orang yang berasal dari daerah yang sama walaupun awalnya tidak kenal tapi langsung merasa seperti ketemu saudara. Dan rasanya pasti senang sekali. Jika terjadi sesuatu atau butuh sesuatu pasti langsung menghubungi teman seperantaunnya.
Makna slogan seduluran saklawase bagi anggota komunitas itu sangat lah penting. Komunitas itu tempat berkumpulnya orang yang memiliki hobby yang sama, passion yang sama dan visi misi juga tujuan yang sama. Sewaktu kita menyambangi suatu daerah yang notabene baru kita injak tempat tersebut dan tidak kenal siapapun, tetapi jika ada salah satu anggota komunitas yang tinggal di kota tersebut, kita tidak akan pernah merasa sendiri. Kita seperti punya saudara di kota itu.
Untuk orang yang menghabiskan sebagian hidupnya di jalan, slogan itupun hampir mempunyai makna yang sama dengan lainnya. Ketika kita sedang dalam perjalanan menuju sebuah daerah, kita akan pernah tahu apa yang terjadi dengan kita atau kendaraan kita. Kita juga tidak akan pernah tahu kapan itu terjadi dan dimana itu terjadi.
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination
@institut.ibu.profesional
@diya_marwa
Rabu, 29 Januari 2020
Bunsay Level 10, Tantangan Hari Ke-6 , Filosofi 1ASPAL 3PEDAL
Filosofi Satu Aspal Tiga Pedal
Hai Bunda, halo Ayah, sudahkah mendongeng atau bercerita pada Ananda hari ini? Terlihat kuno dan anti kekinian ya?
Mendongeng itu ibarat investasi. Baik investasi jangka pendek, menengah atau panjang. Hasilnya bisa dinikmati nanti atau saat ini juga. Bisa dikerjakan kapanpun, dimanapun dan dalam suasana apapun oleh Bunda atau Ayah. Ya, itulah yang disebut investasi pengasuhan, pembangunan karakter dengan memberi stimulasi dan nutrisi psikologis untuk perkembangan buah hati kita melalui dongeng atau cerita.
Benefit yang tak terbantahkan dari mendongeng adalah:
🐝 Membantu anak berimajinasi untuk menjadi kreatif, terampil berkomunikasi dan mengekspresikan perasaan atau apapun yang ia pikirkan/rasakan.
🐝 Menanamkan etika dan nilai-nilai kehidupan melalui karakter yang tercipta pada dongeng.
🐝 Merangsang minat baca anak dan menjadikan buku sebagai teman yang mengasyikan.
🐝 Bonding/kualitas kedekatan emosional antara orang tua dan anak.
🐝 Meningkatkan kemampuan berbahasa, kemampuan mendengarkan, membangun karakter positif, rasa percaya diri dan empati.
🐝 Cara efektif mengurangi atau meredakan stres Bunda dan Ayah.
Nah, mulai sekarang ayo kita budayakan mendongeng atau bercerita ke anak. Kita investasikan 10-15 menit dari waktu kita untuk membangun pengalaman, menciptakan kenangan melekat bersama anak. Mendongeng itu mudah dan murah tetapi tetap dasyat dalam menciptakan faedah.
Semangat Mendongeng….😘😘
Sastranaling Tanu Merto
Ketua Kelas Joglo
(Semangat Senin)
Hobby kami berdua (saya dan suami) adalah travelling. Travelling bisa menggunakan bermacam-macam transportasi. Ada yang menggunakan transportasi darat baik kendaraan umum atau kendaraan pribadi. Ada juga yang lebih memilih menggunakan transportasi udara ataupun laut. Travelling bisa dilakukan sendirian, dengan pasangan ataupun rombongan. Ada yang hobby travelling antar kota, antar pulau juga antar negara.
Biasanya sambil travelling kami bercerita tentang banyak hal yang terjadi selama di perjalanan. Salah satu yang sering kita bicarakan adalah filosofi 1ASPAL 3PEDAL. Banyak yang belum familiar dengan filosofi ini. Tetapi bagi yang sering menghabiskan hidupnya di jalan pasti paham dengan filosofi ini.
Secara makna yang sebenarnya 1ASPAL 3PEDAL adalah jalan yang kita lalui itu jalan yang sama, sama-sam beraspal (walaupun sekarang banyak yang dari beton). Sedang arti 3PEDAL itu sendiri adalah kendaraan manual biasanya memiliki 3 pedal yaitu gas, rem dan kopling. Ketika kita mengendarai mobil di jalan yang beraspal, kita harus bisa mengendalikan 3 pedal tersebut agar selamat sampai tujuan.
Sedangkan makna yang tidak sebenarnya untuk filosofi 1ASPAL 3PEDAL adalah kita sebagai manusia itu punya tujuan hidup terakhir yaitu menuju surga. Nach, bagaimana kita bisa sampai dengan selamat menuju surga dengan banyaknya ujian, cobaan yang terjadi dalam hidup kita (dalam hal ini ujian dan cobaan diibaratkan jalan yang rusak, kemacetan dll). Kuncinya bagaimana kita membuat kompak antara 3 pedal ini. Tiga pedal ini diibaratkan diri kita, keluarga dan lingkungan. Kita tidak bisa menuju surga dengan sendirian. Kita butuh keluarga dan lingkungan untuk mewujudkan tujuan hidup kita. Walaupun banyak ujian dan cobaan, jika kita bisa melalui semua itu dengan bantuan keluarga dan lingkungan. Inshaa Allah kita perjalanan hidup kita aman dan lancar sehingga bisa selamat sampai ke tujuan akhir hidup.
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination
@institut.ibu.profesional
@diya_marwa
Selasa, 28 Januari 2020
Bunsay Level 10, Tantangan Hari Ke-5, Semua Kejadian Ada Hikmahnya
Semua Kejadian Ada Hikmahnya
Selamat berimajinasi, karena imajinasi itu tanpa batas.
Kenapa kita terjebak dongeng dan seakan-akan meng"haram"kan dongeng? Karena kita
termasuk tipe pemalas untuk membuat dongeng, jadi tergerus arus kapitalisasi produksi dongeng dengan kepentingan mereka.
Jadi intinya jangan salahkan kisah, dongeng, fabel atau apapun. Yang salah itu kita yang
mentah-mentah mau menggunakannya dan tidak mau berpikir ini baik tidak, langsung mencap
dongeng "buruk", kita tdk mau memproduksi dongeng baik, minimal untuk konsumsi anak kita
saja.
Sumber Bacaan:
Hidayati, Nurul. 2015. Mendongeng, Strategi Pendidikan Karakter dalam Keluarga,
l,
Kartikawati, Eny. 2012. Hanya 33% Orangtua yang Masih Sempat Mendongeng untuk Anak,
orangtua-yang-masih-sempat-mendongeng-untuk-anak,
Institut Ibu Profesional, Bunda Sayang, Antologi, Materi Menumbuhkan Karakter anak lewat
dongeng, 2015.
Sumber Gambar:
Thomas Kinkade, @anisacantabile
Ada seorang anak laki-laki yang sangat periang dan bersemangat. Dia merupakan anak terakhir dari dua bersaudara. Dia memiliki seorang kakak laki-laki dan seorang kakak perempuan. Anak tersebut bersekolah di SDN Citarum 03. Dia duduk di kelas 3 SD. Selain anak yang periang dan penuh semangat, dia juga anak yang jahil dan sering bercanda. Dia juga anak yang sangat manja kepada orang tuanya.
Setiap ayahnya pergi kemanapun dia selalu ikut. Kemanapun si ayah pergi harus mengajaknya, kecuali ketika dia sedang bersekolah. Jika dia tidak diajak oleh si ayah, pasti akan marah. Ketika ikut bepergian dengan ayahnya, dia tidak bisa diam. Selalu gerak-gerak kesana kemari. Sampai ayahnya pun sering memarahinya.
Walaupun sering dimarahin orang tuanya, dia tidak sama sekali berubah. Dia selalu bergerak dan tidak bisa sama sekali diam. Sikapnya yang seperti kadang sering membahayakan diri sendiri dan orang lain. Tetapi dia sama sekali tidak peduli. Hingga akhirnya ada sebuah kejadiannya yang mengakibatkan dia terluka.
Pada hari itu dia ikut kakak laki-laki pergi membeli makanan. Dia sudah diingatkan untuk duduk yang tenang ketika membonceng motor kakaknya. Tetapi dia tidak mengindahkan kata-kata si kakak. Walaupun sudah diingatkan, dia malah semakin menjadi-jadi. Dengan seenaknya dia duduk di belakang kakaknya dengan menghadap ke belakang. Bukan menghadap ke depan sebagaimana seharusnya. Kakaknya pun sudah sangat kesal mengingatkan hingga akhirnya dia dibiarkan. Ketika di tengah jalan dan melewati polisi tidur. Karena si kakak gugup dan tidak siap serta tidak bisa mengendalikan motornya membuat anak laki-laki tersebut jatuh tersungkur. Tangan dan kakinya pun terluka.
Semua kejadian pasti ada hikmahnya. Termasuk kejadian jatuhnya anak laki-laki tersebut. Semenjak kejadian itu dia mulai berubah sikap. Dia menjadi anak yang baik, menurut dan sopan.
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination
@institut.ibu.profesional
@diya_marwa
Senin, 27 Januari 2020
Bunsay Level 10, Tantangan Hari Ke-4, Helm
Helm
Mengapa harus mendongeng?
1. 3 Hal yang tidak pernah ditolak anak yaitu mendongeng bermain dan hadiah
2. Perubahan yang tidak menyakiti
3. Mengembangkan imajinasi
4. Membantu menyadarkan kekuatan diri
5. Mempermudah pemenuhan harapan
Sumber : Bunda Sayang
"Fendy bangun nak, ayo shalat subuh dulu" ucap ibu. Fendy pun masih memejamkan matanya. Beberapa saat kemudian ibu kembali memanggilnya "Fendy ayo bangun, ini sudah jam 5 pagi, kamu belum shalat subuh. Panggilan kedua pun tidak didengarkannya, Fendy tetap masih tidur. Lima menit kemudian ibu masuk ke kamarnya dan menggoyang-goyangkan tubuh Fendy, agar segera bangun.
Setelah digoyang-goyang tubuhnya oleh ibu, baru Fendy membuka matanya dan beranjak dari tempat tidurnya. Ia pun menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Setelah mengambil air wudhu, dia bergegas menunaikan shalat subuh. Selesai shalat subuh dia menyiapkan baju untuk berangkat sekolah. Setelah baju sekolah selesai disiapkan, Fendy beranjak mandi.
Selesai mandi dan mengenakan seragam sekolah, ia pun mengecek kembali buku pelajaran hari ini, agar tidak ada yang tertinggal. Sebelum berangkat sekolah tak lupa dia sarapan terlebih dahulu. Pagi ini ibu memasak nasi goreng dan telur dadar kesukaannya. Dengan lahap dia menghabiskan sarapannya. Setelah sarapannya habis, dia membawa piring kotornya ke dapur dan mencucinya. Kemudian dia bersiap-siap untuk berangkat sekolah.
Setiap hari Fendy berangkat sekolah selalu diantar oleh Ibunya. Fendy bersekolah di SDN Kalicari 1. Dia duduk di kelas 4. Jarak sekolah dari rumahnya 5km. Sebelum naik ke atas motor, ibu selalu menyuruh Fendy untuk mengenakan helm. Padahal Fendy sangat tidak suka memakai helm, karena itu bisa merusak tatanan rambutnya. Tetapi ibu tetap memaksa untuk mengenakannya. Fendy pun protes..
Fendy : "Ibu kenapa aku harus memakai helm, aku kan masih kecil."
Ibu : "Helm itu dikenakan untuk semua umur nak."
Fendy : "Tapi kan jarak sekolahku dekat ibu, dari rumah."
Ibu : "Mau dekat atau jauh harus tetap pakai helm." Ucap ibu sambil menyuruh Fendy naik ke motor agar tidak terlambat.
Di jalan pun Fendy masih protes karena disuruh pakai helm. Tapi ibu tidak mempedulikannya. Tiba-tiba di depan motor ibu terjadi kecelakaan. Seorang ibu jatuh dari motor, kebetulan ibu tersebut tidak mengenakan helm. Kepalanya terbentur jalan hingga mengakibatkan keluar darahnya.
Seketika ibu Fendy berkata "Lihat itu nak, ada ibu-ibu jatuh dari motor sampai kepalanya berdarah karena dia tidak pakai helm."
Fendy pun menjawab "Iya ibu, aku melihatnya."
Ibu pun menimpali "Sekarang paham kan kenapa ibu menyuruhmu menggunakan helm."
Fendy berujar "Iya ibu, aku paham sekarang maksud ibu."
Hikmah yang diambil dari dongeng ini adalah pemakaian helm itu bukan karena tua atau anak-anak. Bukan pula jauh atau dekat, tidak juga ada polisi atau tidak. Tetapi pemakaian helm karena demi keamanan dan keselamatan diri se diri. Jadi pakailah selalu helm jika berkendara motor, entah itu duduk di depan atau di belakang tetap wajib pakai helm. Agar kita terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination
@institut.ibu.profesional
@diya_marwa
Minggu, 26 Januari 2020
Bunsay Level 10, Tantangan Hari Ke-3 , Aki Tekor
Aki Tekor
Kenapa dengan mendongeng?
Karena dengan mendongeng kita sama2 berimajinasi dengan latar belakang kisahnya dan lebih mudah menerima makna. Dunia anak adalah dunia imajinasi sehingga kita sebagai orang tua harus mengaktifkan kembali daya imajinasi. Melalui dongeng kita bisa menembus batas fikiran antara dunia anak dan orang dewasa.
Disini kita bisa mulai menyatukan rasa....
Dan ketika rasa itu bertemu, maka bataspun menghilang...
Ketika batasan menghilang, diiringi dengan luapan kegembiraan yang melalui kata - kata, mimik dan tingkah dari keduanya...
Disanalah bonding akan terbentuk...
Ada seorang anak laki-laki bernama Fendy. Anak laki-laki tersebut berusia 7 tahun. Sejak kecil dia selalu mengamati ayahnya yang sedang mengutak-atik mobil. Kebetulan si ayah memiliki usaha bengkel mobil. Dari kedua kakaknya, hanya Fendy yang mempunyai ketertarikan dalam bidang otomotif.
Tidak hanya mengamati saja, bahkan dia secara sukarela membantu ayahnya. Sepulang sekolah, dia selalu mengerjakan tugas-tugas bengkel yang menjadi bagiannya. Tetapi semua itu dikerjakan setelah selesai mengerjakan PR. Dari pekerjaan kecil hingga yang besar selalu dikerjakan dengan penuh semangat.
Saking senang dengan hal otomotif, ketika ayahnya mengendarai motor atau mobil dia selalu mengamati bagaimana cara mengendarainya. Dari memasukkan kunci, menyalakan gas hingga menginjak kopling diperhatikannya satu persatu. Ketika di jalan raya pun dia memperhatikan bagaimana ayahnya menyetir.
Jika ada pertanyaan yang mengganjal pikirannya, dia tak segan bertanya kepada si ayah. Seperti kali ini dia penasaran dengan sesuatu.
Fendy : "Ayah, kenapa setiap berhenti dan keluar dari mobil ayah selalu melepas kunci mobilnya? Kan tidak lama lagi ayah masuk ke dalam mobil"
Ayah : "Begini anakku, jika kunci mobil tidak di lepas ketika berhenti dan keluar dari mobil, yang pertama mobil bisa terkunci dari dalam, yang kedua mobil bisa dicuri, atau bisa juga mengakibatkan aki tekor. Jadi alangkah baiknya setiap kita keluar dari mobil, cabut kuncinya dan kunci mobil dari luar."
Fendy : "Jadi kalau sampai kita lalai mencabutnya bisa merugikan diri sendiri dan orang lain ya ayah?"
Ayah : "Tepat sekali anakkku."
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination
@institut.ibu.profesional
@diya_marwa
Diskusi Level 10 Bunda Sayang Jateng IIP
Jumat, 24 Januari 2020
Bunsay Level 10, Tantangan Hari Ke-2 , Sein Kanan Belok Kiri
Sein Kanan Belok Kiri
Mendongeng atau bercerita sering digunakan dalam proses belajar mengajar utamanya pada tingkat pemula atau anak-anak. Teknik ini bermanfaat melatih kemampuan mendengar secara menyenangkan. Orang yang ingin bercerita harus mempunyai kemampuan berbicara yang baik, memahami karakter pendengar, meniru suara-suara, pintar mengatur nada dan intonasi serta keterampilan memakai alat bantu. Teknik bercerita bisa berhasil, jika pendengar mampu menangkap jalan cerita serta merasa terhibur. Selain itu, pesan moral dalam cerita juga diperoleh.
Pada sabtu pagi ada seorang anak yang bernama Elsa sedang ikut bepergian ibunya ke pasar. Anak gadis itu sangat senang sekali diajak ibunya ke pasar. Di pasar, Elsa melihat berbagai macam orang dan barang. Ada penjual sayuran, ada penjual daging, ada juga penjual buah-buahan. Selain itu Elsa juga melihat bermacam-macam ikan, perabotan rumah tangga, sera aneka jajanan pasar.
Selesai ibu selesai berbelanja, mereka berdua pun pulang dengan mengendarai kendaraan roda dua. Ketika di tengah jalan, tiba-tiba ibu mengerem mendadak, Elsa pun hampir jatuh. Setelah si ibu melihat bahwa Elsa dan dirinya baik-baik saja, ibu pun mengecek motornya apakah ada yg rusak atau tidak. Setelah semuanya baik-baik saja, ibu dan Elsa pun kembali melanjutkan perjalanannya.
Ketika sampai di rumah, Elsa pun bertanya kepada ibunya tentang kejadian yang menimpa mereka tadi.
Elsa : "Ibu, sebenarnya apa yang terjadi tadi?"
Ibu : "Ibu mengerem mendadak nak."
Elsa : "Kenapa ibu mengerem mendadak? Hampir saja aku jatuh tadi."
Ibu : "Maafkan ibu sayang, ibu tadi kaget sekali." Sambil mencium dan memeluk Elsa.
Elsa : "Apa sebenarnya yang membuat ibu kaget?"
Ibu : "Tadi waktu di jalan, ada ibu-ibu mengendarai motornya tepat di depan kita."
Elsa : "Lalu ibu?"
Ibu : "Ibu itu sein kanan, tetapi tiba-tiba belok kiri. Itu sangat membahayakan nak, sering mengakibatkan kecelakaan bahkan kematian."
Elsa : "Kenapa ibu tadi melakukan hal seperti itu, apa dia tidak tahu yang dilakukannya itu membahayakan orang lain?"
Ibu : "Begitulah nak, orang sering kali seperti itu. Kadang tidak sadar apa yang dianggapnya sepele dapat membahayakan orang."
Elsa : "Apakah di jalanan banyak yang seperti itu ibu?"
Ibu : "Banyak sekali nak, jika kelak kamu dewasa dan sudah boleh mengendarai motor, kamu harus taat dengan peraturan lalu lintas. Jangan sampai apa yang kamu perbuat dapat mencelakakan diri sendiri dan orang lain."
Elsa : "Iya ibu, Elsa janji kelak jika sudah dewasa dan boleh mengendarai motor, aku akan mematuhi peraturan lalu lintas demi keselamatanku dan orang lain."
Ibu : "Anak pintar!" Sambil mencium pipi Elsa dan memeluknya.
Hikmah yang bisa diambil adalah jika kita berkendara baik roda dua, tiga atau empat wajib mematuhi peraturan lalu lintas. Harus selalu waspada, pikiran tidak boleh kosong, selalu hati-hati di jalan. Jangan sampai karena kita teledor malah membahayakan diri sendiri ataupun orang lain.
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination
@institut.ibu.profesional
@diya_marwa
Bunsay Level 10, Tantangan Hari Ke-1 , Moncong Mobil
Dongeng adalah cerita yang tidak benar-benar terjadi (terutama tentang kejadian zaman dulu yang aneh-aneh). Atau perkataan (berita dan sebagainya) yang bukan-bukan atau tidak benar (khayalan). Sedangkan mendongeng adalah cara yang dilakukan untuk menyampaikan suatu cerita kepada para penyimak, baik dalam bentuk kata-kata, gambar, foto, maupun suara.
Suatu hari ada anak laki yang sedang berjalan menyusuri taman pusat kota. Dia ditemani oleh ayah dan ibunya. Dengan gembira dan semangatnya dia lari kesana kesini. Seperti memiliki tenaga yang tak pernah habis dia terus berlari dan berteriak kegirangan. Ayah dan ibunya mengamati si anak sambil sesekali mengobrol berdua.
Setelah mulai kelelahan si anak mendekat kepada kedua orang tuanya. Walaupun tampak kelelahan tetapi wajahnya masih penuh semangat dan berbinar-binar. Matanya pun tak hentinya menoleh kesana kesini sambil terus mengamati laju kendaraan yang lalu lalang melewati taman tengah kota.
Setelah lama mengamati laju kendaraan, si anak tiba-tiba bertanya kepada kedua orang tuanya.
Anak : "Ayah, coba lihat kalau yang roda dua itu namanya apa?"
Ayah : "Oh, itu namanya sepeda motor nak."
Anak : "Nach kalau yang roda tiga, dikayuh itu namanya apa?"
Ibu : "Itu becak sayang."
Anak : "Oh becak ya, yang roda 4 itu namanya apa?"
Ayah : "Itu mobil sayang." Sambil mengelus-elus rambut si anak.
Si anak pun terus mengamati sekeliling taman kota dengan mata yang penuh tanda tanya.
Melihat kedua mata si anak yang penuh tanda tanya, ayahnya pun berinisiatif bertanya tentang gerangan apa yang sedang dipikirkan oleh si anak.
Ayah : "Lihat apa nak?"
Anak : "Aku sedang melihat mobil-mobil yang lewat ayah"
Ayah : "Lha kenapa dengan mobil itu?"
Anak : "Kok bentuknya beda-beda yah, ada yang moncong ke depan dan ke belakang, ada yang moncong ke depan saja, dan malah ada yang tidak ada moncongnya sama sekali, emang bedanya apa yah?"
Ayah : "Kalau mobil yang moncongnya ke depan dan ke belakang itu biasanya disebut mobil sedan, kenapa moncongnya di depan karena bagian mesinnya ada di depan, dan kenapa moncongnya ada di belakang juga karena sebagai tempat bagasi."
Anak : "Yang moncongnya di depan saja itu namanya apa?"
Ayah : "Yang moncongnya di depan saja itu namanya mobil SUV untuk yang ukuran sedang dan besar, sedangkan yang ukuran kecil itu biasanya hatchback. Letak mesinnya di depan, sedangkan bagasinya jadi satu di dalam mobil."
Anak : "Terus yang tidak punya moncong sama sekali itu bagaimana?"
Ayah : "Yang tidak punya moncong sama sekali itu biasanya disebut mobil MPV, letak mesinnya dibawah makanya tidak memiliki moncong depan. Tahu kan sekarang apa perbedaanya?"
Anak : "Iya ayah, aku sudah tahu apa bedanya. Terima kasih ya ayah." Sambil mencium pipi si ayah.
Hikmahnya yang bisa diambil adalah anak mulai belajar tentang apa yang ada di sekelilingnya. Memahami tentang perbedaan benda yang dia lihat. Orang tua pun memberikan support dan menjadi fasilitator yang baik agar si anak menambah pemahaman dan pengenalan terhadap lingkungannya.
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination
Jangan lupa tag
@institut.ibu.profesional
@diya_marwa
http://id.m.wikipedia.org
http://kkbi.web.org